Garam
dan Terang Dunia
SHARING
FT : 10 Oktober 2013
"Kamu adalah garam
dunia, jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada
gunanya selain dibuang dan diinjak orang" Matius 5:13
Secara tidak langsung
Tuhan mengatakan kepada kita Bahwa
kitalah Garam dan terang Dunia itu. Tetapi kalau kita tidak mengerti apa itu
garam dan terang, bagaimana kita bisa mengimani hal itu dan menjadi terang
sesuai dengan Fungsinya.
Dalam hal ini saya
mendorong kita untuk mengenal diri kita sendiri lewat Firman Tuhan bukan lewat
perkataan orang, bukan lewat perkataan diri sendiri, lewat pemikiran sendiri
dan lain sebagainya.
Pertama-tama kita
harus mengerti fungsi garam yang biasa dipakai adalah :
1. untuk mengasinkan
makanan
2. mengawetkan
makanan
3. dll
Tujuan garam untuk
makanan secara kesimpulannya adalah untuk membuat makanan tetap awet dan enak
untuk dimakan.
Kemudian terang
memiliki arti yang sama dengan cahaya, bersinar, memperlihatkan, menunjukkan
oleh sebab itu terang ini hanyalah berfungsi didalam kegelapan artinya terang
atau cahaya itu tidak berfungsi ditengah tengah cahaya lainnya, terang tidak
berfungsi disinar matahari. Oleh sebab itu Alkitab mencatat bahwa kamu adalah
Garam dan Terang Dunia.
Garam berbicara
tentang kita yaitu pengaruh kita, dampak kita, pertumbuhan kita, buah-buah
kita, karunia-karunia Tuhan/talenta yang ada didalam kita dll. Sementara terang
berbicara tentang kemuliaan Allah didalam kita, kuasa Allah didalam kita, apa
yang patut diteladani, dapat mengarahkan atau menunjukkan, memberitahukan
kebenaran dll.
Kemudian. Dunia
berbicara tentang, kedagingan, berbicara tentang kegelapan”Masalah” berbicara
tentang kejahatan , dan lain lain sebagainya.
Bagaimanakah kita bisa
tetap menjadi terang dan garam dunia ? Kita akan tetap menjadi garam dan terang
dunia dengan 5 cara hidup untuk kita diterapkan yaitu :
- Kita harus bergaul karib dengan Tuhan
- Kita harus menghidupi setiap janji Allah dalam hidup kita yaitu Janji Allah lewat Firman Tuhan
- Mengenali diri kita sendiri sesuai dengan apa kata Firman Tuhan tentang kita.
- Mau menjadi garam dan terang bagi dunia ini
- Memiliki gambar diri yang pulih
1. Harus bergaul
karib dengan Tuhan
Artinya
ketika kita sudah dan telah mengecap kasih karunia Tuhan serta telah menerima
keselamatan, maka sangat penting untuk membangun hubungan kita dengan Allah. Ketika
kita harus tetap hidup didalam garam tersebut sampai kita sendiri benar-benar menjadi
garam sehingga kita bisa menggarami sekitar kita. Ketika kita diselamatkan
berarti kita dipindahkan dari kuasa kegelapan kepada terang. . Firman Tuhan
berkata “ Pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik “ Artinya
sesuai dengan konteks kita “ Kita lebih banyak bergaul dimana ? Apakah kita
lebih banyak bergaul dengan Allah atau lebih banyak bergaul dengan Dunia ?
Kalau kita lebih banyak bergaul dengan Allah maka kita akan mengadopsi dan
memeliki karakter Allah, tetapi kalau kita lebih banyak bergaul dengan dunia
maka pastinya akan lebih banyak kita dapatkan dari Dunia. Jadi pergaulan itu
sangat menentukan sikap, karakter kita masing-masing lebih banyak bergaul
dimana. Dunia disini tidak berbicara tentang hal buruk seperti mabuk-mabukan,
Sex bebas dan lain sebagainya. Tetapi Dunia disini berbicara tentang sikap kita
dimana orang tidak lagi melihat perbedaaan anak Tuhan atau Anak Dunia. Artinya
mungkin diidentitas kita adalah Kristen tetapi karakter tidak ada bedanya
dengan orang diluar dari pada Kristus.Ketika kita dapat masalah langsung down,
ketika dapat sedikit gesekan dari teman teman mulai menjauhkan diri dan lain
sebagainya. Tetapi kalau Anak terang seperti rajawali yang terbang tinggi
ditengah tengah badai yang kuat artinya ada masalah atau tidak, ada gesekan
atau tidak dia akan tetap bersyukur dan tetap beribadah karena didalamnya ada
Allah yang jauh lebih besar dari masalahnya.
2. Kita harus
menghidupi setiap janji Allah dalam hidup kita yaitu Janji Allah lewat Firman
Tuhan. Sebab Firman itu adalah Allah sendiri dan Allah yang kita kenal dan yang
kita sembah adalah Yesus sendiri. Dalam Firman Tuhan mengatakan bahwa "Akulah
terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes
8:12) diayat ini ada janji Allah “ Tidak akan berjalan dalam kegelapan artinya
kita tidak akan dikuasai oleh kegelapan. Kegelapan berbicara tentang masalah
dll. Ketika masalah datang kita tidak akan dikuasainya karena kita memiliki
janji Allah’ Oleh sebab itu Firman Tuhan berkata “ Terang tidak mungkin dikuasai
oleh kegelapan “ Siapakah terang itu yaitu Yesus sendiri” diayat diayat diatas
mengatakan barang siapa mengikut Aku “ Artinya barang siapa mengikuti perkataan-Ku,
Barang siapa mengikuti teladanku, maka kita akan lama kelamaan menjadi terang
sama seperti Tuhan Yesus” oleh sebab itu setiap orang yang diselamatkan dan mau
mengikuti Kristus dia tidak akan lagi dikuasai oleh kegelapan atau maut karena kegelapan
tidak bisa menguasi terang.
3. Mengenali diri
kita sendiri sesuai dengan apa kata Firman Tuhan tentang kita.
Artinya, didalam
alkitab juga ada banyak Firman Tuhan yang berbicara siapa kita. Salah satu yang
kita pelajari hari ini Yaitu Firman Tuhan Berkata Kamu adalah garam dan terang
dunia, Firman Tuhan dengan ayat yang lain juga berkata bahwa kita adalah anak -
anak Allah. Allah yang kita kenal adalah Yesus Kristus dan kita tahu bahwa Yesus adalah raja segala raja. Jadi
kita adalah anak Raja dari raja diatas segala raja jadi kita harus memiliki
karakter seperti yang berlaku didalam kerajaan yaitu kerajaan Surga, Artinya ketika
kita mengetahui posisi kita sebagai anak raja maka kita harus berbeda dengan
orang lain dan hidup sesuai dengan kebudayaan yang berlaku dikerjaan surga.
Tetapi dalam hal ini kita akan kembali pada konteks kita sebelumnya tentang “
kamu adalah garam dan terang dunia “
Allah sendiri mengatakan bahwa
Kamu adalah garam dan terang dunia. Dalam hal ini kata KAMU berbicara kepada setiap orang yang telah mengejap Kasih
Karunia Tuhan dan Menerima keselamatan. Mereka dikatakan Garam dan anak anak
terang, anak-anak Allah. Dalam Arti kita
tidak lagi hidup didalam kegelapan melainkan kita telah dipindahkan dari
kegelapan kedalam terang.
Oleh sebab itu kita dikatakan
adalah Garam dan terang Dunia.
Kita
dimurnikan dengan meninggalkan cara hidup yang lama, yaitu saat garam itu masuk
dalam hidup kita dan sampai pada akhirnya kita pun menjadi garam. Ini
mengingatkan kita akan adanya tahap dimana kita menerima terang dan kemudian
menjadi terang. Seperti Paulus berkata di Efesus
5:14, "Itulah sebabnya dikatakan: Bangunlah hai kamu yang tidur dan
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu!"
Artinya dalam Firman Tuhan diatas “ Bangunlah kamu yang tidur artinya tidur
disini adalah pemalas dan pemalas adalah sifat dunia dan dunia adalah tempat
orang mati, kegelapan, kedagingan dll. Artinya kita harus bangkit/bangun dari
sifat dunia ini dan memiliki sifat, pemikiran, karakter yang baru seperti Yesus
Tuhan setelah itu cahaya itu akan terang atas kita.
Selain Fungsi terang diatas,
Terang juga dapat berfungsi untuk mencari sesuatu yang hilang didalam gelap.
Contoh :
Seperti A adalah seorang pria
yang suka mengumpulin koin. Si A ini hidup dibuah rumah yang sederhana yang
terletak dikota medan. Suatu malam dia mengeluarkan semua koinnya dan
menghitungnya. Tetapi karena dikota Medan sering terjadi namanya mati lampu
sehingga tanpa diduga salah satu koin dihitungnya itu jatuh pada saat mati
lampu. Si A ini tidak mau kehilangan satu koinnya dia rela meninggalkan yang lainya
yang banyak itu diatas meja dan terus mencari-cari koin yang satu lagi dengan
cara meraba-raba lantai ditempat koin terjatuh tetapi tidak didapatkannya. Sampai
Si A mengeluarkan semua usahanya bahkan sampai dia keringatan tetap saja tidak
ketemu tetapi dia terus berusaha sambil
berharap supaya lampu segera menyala. Tetapi lampu tersebut tak kun jung
menyala. Maka si A ini karena sudah capek dan lelah sekali akhirnya dia duduk,
istirahat dan merenung kira-kira usaha apalagi yang harus dilakukan. Dalam
beberapa saat kemudian didalam benaknya terlintas sebuah senter yang ada
dilemarinya. Si A langsung bangkit semangatnya kembali dan mengambil senter itu
dan menghidupkannya. Setelah senter itu bercahaya maka dia melihat rupanya
koin yang terjatuh tadi tidak terlalu
jauh jatuhnya melainkan hanya terselip disalah satu kaki meja tempat dia
menghitung koin tersebut. Dan akhirnya si A ketika menemukan koin itu dia
sangat bersuka cita dan rasanya segala kecapekannya hilang dalam sekecap.
Cerita ini berbicara tentang
mencari domba yang hilang :
Ketika kita memiliki terang
itu dan mengerti tentang fungsinya maka kita dapat menggunakannya sesuai dengan
fungsinya Artinya ketika kita sadar bahwa kita itu adalah garam dan terang dunia dan mengimaninya maka kita akan bertindak
seperti garam dan terang dunia yang memiliki tujuan sesuai dengan fungsinya.
Dimana setiap orang yang kita jumpai, baik didalam keluarga, pekerjaan, usaha
dan lain sebagainya itu bukan suatu kebetulan tetapi Tuhan memiliki tujuan
untuk kita yaitu menggarami mereka, menerangi hidup mereka. Oleh sebab itu kita
harus sadar siapa kita sebenarnya sesuai apa kata Firman Tuhan sehingga ketika
tahu fungsi dan mau maka kita tidak akan tawar. Firman Tuhan berkata “ Anak –
Anak Allah binasa karena kurangnya pengenalan akan Firman-KU. Jadi hidup kita
memiliki fungsi dan tujuan yang jelas tidak hanya sekedar berjumpa dengan
orang, mengenal mereka seperti layaknya yang dilakukan oleh orang diluar dari
pada Tuhan. Tetapi Firman berkata hendaklah engkau jangan sama dengan dunia.
Artinya kita harus sadar akan posisi kita sebagai terang dunia karena anda dan
saya adalah Anak Anak terang memiliki
tujuan Illahi.
4. Mau menjadi garam dan terang bagi dunia ini
Artinya : Bahwa cahaya itu tidak akan berfungsi kalau kita
simpan untuk diri kita sendiri oleh sebab itu Firman Tuhan berkata :
: "Bangkitlah,
menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi
bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi
nyata atasmu." (Yesaya 60:1-2).
Dalam arti Tuhan ingin kita
terus bersinar bagi dunia ketika kemuliaan Tuhan akan terbit atas kita. Tuhan
menghendaki kita semua untuk tetap terang bahkan semakin terang lagi sebab kita
berada dalam dunia yang gelap ini. Tuhan mau memakai anda dan saya untuk
sebagai alatnya dengan tujuan untuk menerangi kegelapan ini. Dalam arti yang
lebih sederhana “ketika
kita pada awal mengecap kasih karunia Tuhan kita begitu onfire semangat dan
memiliki kerinduan untuk menjangkau jiwa-jiwa supaya mereka juga diselamatkan dan
dapat mengecap kasih karunia yang sama seperti kita. Tetapi ketika beberapa
pekan kedepannya kita mulai malas untuk beribadah,mungkin karena kegiatan lain,
mulai menimbang-nimbang ibadah atau tidak sehingga tanpa kita sadari kita mulai
lupa tentang posisi kita masing masing sebagai terang. Maka yang terjadi sifat
dunia akan mempengaruhi kita dan akhirnya kita pun menjadi tawar dan tidak asin
lagi. Api itu sudah mulai padam tinggal menunggu waktunya saja sampai dia tidak
lagi mengeluarkan terang dan akhirnya dibuang.
Ini mengingatkan kita
akan Ibrani 6:4 yang menyatakan bahwa mereka yang pernah mengecap karunia
surgawi dan kemudiannya murtad, mereka tidak mungkin dibaharui sekali lagi.
Mereka tidak dapat dikembalikan. Bagaimana anda dapat mengasinkan garam yang
sudah tawar? Tidak ada lagi yang dapat dilakukan dengan garam yang ditawar. Apa
yang dapat anda lakukan? Tidak ada sama sekali! Tidak ada gunanya lagi, tidak
berguna untuk tanah, dan tidak dapat dipergunakan sebagai pupuk. Anda
akan membuangnya ke jalan dan orang akan menginjaknya, mungkin hanya dapat
mencegah agar anda tidak tergelincir di jalan. Tidak ada hal lain yang dapat
dilakukan selain dibuang dan diinjak orang.
Dan konteks ini juga
mengingatkan kita tentang sebuah pohon perumpamaan yang tidak berbuah sehingga
ketika pemiliknya melihat dan Dia mengatakan tebang saja tidak ada gunanyanya.
Dan Juga mengingatkan tentang
perumpamaan Talenta dimana talenta itu dipercayakan dan beberapa orang
mengembalikan dua kali lipat tidak satu orang lagi yang hanya mengembalikan
sesuai dengan yang dipercayakan kepadanya tanpa menghasilkan apa apa dan
akhirnya dia dibuang kedalam Api.
Garam dan terang itu
sudah ada didalam diri kita, tinggal dari kita sendiri apakah kita mau menjadi
garam dan terang dunia sehingga anda tetap berfungsi sesuai dengan dengan
FIrman Tuhan Katakan Bahwa Kamu Adalah Garam dan Terang Dunia.
Garam itu bisa menjadi
tawar ketika kita bosan dan memberi diri sebagai garam bagi dunia. Ketika
merasa saya sudah cukup memberi, saya sudah capek melakukannya, saya lelah,
waktuku sudahbanyak kuberikan, Uang saya
sudah banyak saya keluarkan untuk member dan lain sebagainya.
Ketika
kita mulai berpikir dengan cara yang demikian, kita akan menjadi tawar. Kita
tidak berfungsi lagi sebagai garam. Kita tidak lagi mau larut. Karena itu Tuhan
Yesus berkata pada murid-muridNya: "Setiap orang yang mau mengikuti
Aku, ia harus menyangkal diriNya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti
Aku." (Lukas 9:23).
Tetapi justru garam itu
memang harus habis larut di dalam makanan tersebut sehingga walupun bentuk
garamnya habis tetapi keasinnanya tidak habis karena semakin banyak yang
diasinkan.
Sebagai
Contoh :Ketika anda ingin menaruh garam
kedalam makanan dan garam itu memutuskan
bahwa ia tidak mau larut. saya akan tetap bersatu seperti saat ini saya apa
adanya" karena garam tersebut tidak mau kehilangan dirinya - tidak mau
larut dan hilang dalam makanan - maka garam itu tidak dapat berfungsi.
Satu-satunya cara ialah, garam harus larut dan kehilangan dirinya, coba
bayangkan ketika garam itu dilarutkan didalam sebuah masakan berkuah maka garam
itu akan larut habis namun sekuah itu akan memiliki rasa asin semua seperti
garam. Bagaimana dengan terang? Bagaimana terang berfungsi? Yang pasti terang
berfungsi dengan memberi dirinya, atau mau
memancarkan sinarnya. Contoh kita
semua tahu lilin, didalam suatu ruangan itu terdapat lilin yang banyak sekali
tetapi yang didapatkan hanya satu berhubung karena gelap. Ketika lilin itu
dihidupkan dan menerangi sekitarnya maka kelihatanlah lilin lilin yang lain
yang akan menjadi terang. Kalau kita lihat lilin harus berkorban merelakan dirinya hangus terbakar
untuk memberikan terang bagi seluruh ruangan. Lilin tidak selalu sama
panjangnya. Untuk menerangi sekitarnya lilin harus merelakan diri untuk dibakar
bahkan benar-benar terbakar sampai mati dan hilang semuanya. Itu adalah
perumpaan namun yang menjadi teladan kita yang sesungguhnya adalah Tuhan Yesus yang
memberikan tubuhnya benar-benar dihancurkan dikayu salib sampai selesai untuk menerangi dunia
sehingga muncul terang yang lain lagi yaitu anda, saya dan semua anak-anak
Tuhan yang lain.
5. Memiliki Gambar diri yang
pulih
Artinya : Tidak semua orang bisa menjadi terang walaupun sudah menerima
keselamatan kalau hidupnya masih memiliki masalah terhadap dirinya sendiri
dalam arti belum memiliki pemulihan gambar diri. Kalau api kerohanian kita
lemah dapat diibaratkan seperti senter diatas yang sudah mulai kehabisan
baterai senter itu akan lama-lama padam dan tidak bersinar lagi.
Seperti itu pula diri kita.
Kalau kita masih terpuruk dan membiarkan diri kita lemah secara rohani, maka
kita tidak akan mampu bersinar. Sumber terang itu berasal dari Tuhan. Kemuliaan
Tuhan bisa terbit dan bersinar terang dalam diri kita, dan itu hanya akan
terjadi apabila kita senantiasa berjalan bersamanya. Jangan berharap bisa
memiliki terang Tuhan menyinari diri kita apabila kita jarang membangun hubungan
dengan Tuhan atau malah terus melanggar perintahNya.
Orang yang bangkit dan terus bersinar adalah
orang yang menghidupi janji – janji Allah dalam hidupNya. Dia hanya berpegang
pada janji dan Firman Allah sehingga apapun kata orang tentang dirinya dan
apapun keadaan yang yang mencoba menggoncangkan nya dia tidak akan goyah karena
dia hanya bersandar pada Janji Allah.
Tujuan
Firman Tuhan ini disampaikan agar kita semakin sadar bahwa posisi kita itu
sangat penting kita untuk ketahui sehingga Iblis tidak lagi bisa menipu kita
ketika kita mengerti siapa diri kita menurut Firman Tuhan.
CG-06 Keep
Move !
TUHAN YESUS
MEMBERKATI
ENGKAULAH
YANG BERTAHTA DITENGAH KAMI…!
0 comments:
Post a Comment