Milikilah Iman, Ketaatan Dan Janji - Janji Tuhan
Sharing
FT : 26 September 2013
Tetapi tanpa iman tidak
mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah,
ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang
yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11:6).
Firman diatas secara tidak
langsung memberitahukan kita bahwa sangat penting untuk memilki Iman sebab
Salah satu pengakuan dari kita tentang keberadaan Allah yaitu melalui Iman. Kenapa
orang didalam Tuhan berani percaya sekalipun belum pernah dilihat ? sebab Iman kita
dibangun atas dasar keberadaan Allah. Artinya kita percaya bahwa Tuhan itu ada
sekalipun kita tidak melihat dan itu adalah Iman. Nah kenapa kita bisa percaya sesuatu yang
tidak pernah lihat akan ada atau terjadi ? karena dasar segala sesuatu yang
tidak bisa kita lihat itu adalah Iman kita kepada Allah. Kalau kita berani percaya kepada Allah yang sama
sekali kita tidak bisa lihat maka kitapun berani percaya terhadap janji-Nya sekalipun itu kita tidak bisa lihat dengan mata jasmani kita, itulah Iman.
Ibrani 11:1: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Ayat diatas mengartikan bahwa
Iman adalah dasar dari segala sesuatu artinya Iman adalah suatu jaminan atau
kepercayaan diri. Ketika kita percaya keberadaan Allah selalu menyertai kita
maka apapun yang akan kita lewati kita akan mendapatkan kepercayaan diri dalam
arti tidak Khawatir Sebab didalam Dia diberikan sebuah nama yaitu Emmanuel “
Allah beserta kita “ yang artinya dengan Firman Tuhan yaitu sekalipun engkau dalam lembah kekelaman sekali sekali Aku
tidak akan meninggalkan engkau. Maka yang menjadi jaminan ketika kita
melangkah dan menghadapi semua masalah Allah keberadaan
Allah itu sendiri yaitu kita percaya bahwa Dia menyertai kita, Nah
ketika kita beriman maka didalamnya kita tidak akan khawatir dan takut lagi.
Iman berbeda dengan pengharapan, karena iman adalah “dasar
dari segala sesuatu yang kita harapkan.
Sementara pengharapan adalah sesuatu yang masih diragukan, ada kekuatiran
karena sebuah harapan bisa tercapai dan bisa juga tidak. Contoh harapan saya
besok bisa ketemu dengan Pak Presiden. Itu adalah kata yang tidak pasti dalam
arti masih bisa iya dan bisa tidak. Sementara iman adalah yakin, tidak ragu,
tidak khawatir dan lain sebagainya.
Orang yang beriman dan orang
tidak beriman Allah memperlakukannya dengan sangat berbeda juga. Disini bukan
berarti Allah tidak mengasihi orang yang tidak percaya kepada-Nya. Tetapi Allah
mengasihi seluruh umat manusia hanya saja orang beriman diperlakukan lebih oleh
Tuhan baik dalam bentuk berkat maupun penyertaan. Karena orang beriman akan
terus mencari Allah orang beriman adalah orang yang terus bersandar kepada
Allah. Makanya dalam Firman Tuhan mengatakan carilah maka kamu akan
mendapatkan-Nya. Arti mencari disini adalah :
- Berdoa dan mempelajari Firman Tuhan sebab didalam Firman Tuhan banyak terdapat yang Tuhan ingin kehendaki dalam hidup kita “ Nasihat, Janji Tuhan dan lain sebagainya”. Doa dan tuntunan Roh Kudus akan mempermudah kita untuk mengerti kehendak-Nya dalam hidup kita
2. Menaati Firman atau suaranya artinya kita sebagai orang Kristen tidak
hanya cukup membaca “ mempelajari Firman-Nya dan berdoa. Tetapi perlu taat Sebagai
Contohnya “ Hendaklah engkau kudus sebab
Aku ini adalah kudus “ Maka kita diajarkan untuk taat. Mungkin sebagian
mengatakan ini seperti hukum taurat harus taat tetapi sebenarnya tidak seperti
itu melainkan maksud Firman Tuhan disini supaya kita tidak menderita dari
akibat apa yang kita perbuat. Oleh sebab itu sebelum kita melakukan sesuatu hal
Firman Tuhan sudah mengingatkan kita “ Hendaklah Engkau Kudus”. Ini contoh
dalam hal kekudusan.
3. Percaya janji-janjiNya artinya apa yang telah Tuhan janjikan kepada kita sekalipun saat ini kita
tidak melihat tetapi kita diajari untuk percaya akan janjinya dan itulah Iman.
Kita percaya satu kuato atau 1ayat dari pada Firman Tuhan tidak ada yang tidak
tergenapi, Amen. Kita percaya bahwa bumi dan langit
diciptakan oleh hanya dengan perkataan Allah dan perktaan Allah adalah Firman
itu sendiri. Jadi Firman yang kita baca adalah Firman yang hidup.
Nah yang
menjadi pertanyaan, ada berapakah janji Tuhan didalam hidup kita yang kita
tangkap, ambil dan pegang hingga pada hari ini sekalipun masih belum tergenapi
? Cukup dijawab dalam hati. Tuhan selain menghendaki kita untuk terus intim
dengan-Nya dia juga menghendaki kita untuk memiliki harapan didalam Dia yaitu
lewat janji-janji-Nya didalam Firman Tuhan. Sebab janji Tuhan sangat mempengaruhi tentang
Iman kita. Semakin banyak janji Tuhan
yang kita ambil dan miliki maka Iman kita akan semakin kuat. Apa yang
membuat berbeda antara orang Kristen yang satu dengan orang Kristen yang lain
adalah Janji Tuhan dalam hidup mereka. Ketika kita orang Kristen memiliki
semakin banyak janji-janji Tuhan didalam hidup kita maka kita akan semakin
bersuka cita, akan semakin onfire didalam Tuhan dan kita juga tidak akan
dikuasai oleh kekuatiran, keraguan dan ketakutan lagi karena kita mengisi hidup
kita dengan Janji-Jani Allah.
Contoh tentang seorang Bapak
dan Anak
Seorang
Bapak yang baik, pasti akan memperhatikan anaknya. Nah Bapak ini memiliki
seorang anak yang baru berumur 11 tahun dan masih duduk di sekolah dasar. Bapak
ini memperhatikan nilai ujian dan rapor anaknya masih tetap dibawah standard.
Bapak ini terus menasihati anak-nya dan memberikan dorongan agar anak-nya dapat
nilai bagus, tetapi tetap nilainya seperti itu. Seorang Bapak yang baik dia
hanya menasihati anaknya tetapi tidak untuk dipaksakan. Lalu Bapak yang baik
ini memperhatikan anaknya terus. Sehingga suatu hari dia melihat anaknya
dilingkungan sekolah sedang melihatin teman-temannya yang sedang menelpon
temannya papanya dan lain sebagainya. Disisi lain anak-nya belum memiliki
Handphone tersebut. Sebagai seorang Bapak yang sangat dekat dengan anaknya dia
pasti merasakan bahwa anaknya kepingin sekali memiliki handphone seperti
temannya yang lain. Lalu seorang Bapa yang baik ini berpikir dan
mempertimbangkan sejenak dan akhirnya dia memanggil anak-nya dan berkata “ Nak
Bapa janji akan membelikan handphone untukmu asal kan kamu dapat juara minimal
juara 3 “ Nah sehubungan dengan anak ini mendapatkan janji dari bapa nya yaitu
Bapanya akan membelikan Hp untuknya maka anak ini semakin giat untuk belajar
karena dia memilki keinginan untuk memiliki Hp yang dijanjikan” akhir tibalah
saatnya ujian sekolah dan anak ini mendapatkan juara bukan hanya juara 3
ternyata tetapi mendapatkan juara 1. Ketika diumumkan bahwa dia juara 1, anak ini
senang sekali dan melompat kegirangan bukan karena hadiah yang akan
didapatkannya tetapi jauh lebih dari pada itu anak itu senang sekali karena dia
sadar ternyata dia bisa bahkan lebih daripada yang diminta oleh bapanya.
Akhirnya anak ini pergi jumpai Bapanya dgn perasaan yang senang sekali sambil
berkata “ Pak saya dapat juara satu, loh Pak. Saya senang sekali. Mengenai
hadiah yang Bapa janjikan bapa nggak usah belikan lagi sebab saya jauh lebih
senang ketika mendapat juara 1 dari pada hadiah yang akan bapa berikan kepada
saya. Lalu Bapanya menjawab “ Nak Papa akan tetap belikan Hp untuk mu karena
kamu sudah membuat Bapa senang bangat dengan keberhasilan yang kamu dapatkan.
Sekalipun itu untuk kebaikan-mu dan untukmu tetapi Bapa akan tetap belikan
karena Papa sudah janji maka papa akan belikan”.
Dari
cerita dan ilustrasi diatas “ menyadarkan kita betapa pentingnya kita harus
memilki janji-janji Allah dalam hidup kita” Tetapi tidak hanya cukup berhenti
sampai mendapatkan janji-janji Tuhan dalam hidup kita tetapi Tuhan menghendaki
janjinya segera digenapi sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang menepati janji dan
dari setiap janji yang diberikan kepada Tuhan tidak menghendaki janji yang
diberikan merupakan hanya sekedar janji tinggal janji. Oleh sebab itu ilustrasi
diatas memberitahukan kita untuk mnedapatkan janji itu, kita perlu untuk tekun
dan taat terhadap Firman-Nya.
Ketika kita
memilki janji Tuhan maka roh kudus itu sendiri yang mengingatkan kita tentang
janji Tuhan ketika kita sedang menghadapi masalah. supaya kita tidak khawatir
dan putus asa. Makanya kita tidak perlu heran lagi ketika melihat beberapa
orang kadang onfire kadang tidak, atau tetap onfire didalam Tuhan tetapi ketika
menghadapi masalah maka yang terjadi mudah down.
Apakah Tuhan
memberikan janji-janji itu kepada sembarangan orang ? Tentunya tidak…!Tetapi
Tuhan hanya memberikan janji itu kepada orang yang mencari dan terus mencari
apa yang Tuhan janjikan lewat Firmannya. Maka didalam firman Tuhan mengatakan “carilah maka Engkau akan mendapatkan “ tetapi
memilki Janji Tuhan saja tidak cukup, Tuhan menghendaki janji yang diberikan
kepada kita segera digenapi. Tetapi sebelum itu terjadi Tuhan menghendaki kita
untuk taat. Sebab salah satu yang menghalangi janji Tuhan tidak tergenapi dalam
hidup kita adalah ketidaktaatan.
Akibat dari
ketidak taatan adalah jatuh dalam Dosa. Oleh Sebab itu salah satu Khotbah yang
saya kutip dari PS. Philip Mantofa adalah “lebih
baik taat dari pada bertobat tetapi lebih baik bertobat dari pada berdosa terus”
Artinya ketika kita taat memang tidak enak atau
sedikit sakit tetapi akan lebih sakit lagi ketika kita sudah jatuh dalam
dosa dan baru mau bertobat karena untuk meninggalkan hal itu ada harga yang
perlu dibayar. Tetapi walaupun demikian yang paling sakit dan mengerikan lagi
ketika kita tidak bertobat sebab ujungnya adalah maut atau neraka.
Contoh lain
akibat dari ketidak taatan adalah Berkat Tuhan. Artinya ada banyak berkat yang
terlewatkan yang Tuhan hendak ingin memberikan kepada kita tetapi karena kita
tidak taat maka hal itu akan menjadi kebiasaan kita.
Sehingga
ketika Tuhan berbicara kepada kita lewat perantaraan Roh Kudus dan ingin
memberkati kita contoh hai anak-Ku “ ini berkat untukmu ambillah saya berikan secara cuma cuma karena saya
menghendaki engkau memiliki kesejahteraan didalam-Ku” Tetapi akibat dari pada
ketidak taatan mendengarkannya maka hal yang baik pun ketika Tuhan berbicara kepada
kita maka kita tidak dapatkan karena sudah menjadi satu kebiasaan tidak taat. Jadi kalau Tuhan menghendaki kita taat , itu
untuk kebaikan kita supaya pada saat berkat pun diberikan kepada kita, kita
akan taat mengambilnya.
Mengimani apa yang
telah Tuhan janjikan lewat Firmannya saja tidak cukup tetapi ada beberapa
syarat yang harus kita miliki sesuai dengan apa yang Tuhan janjikan kepada
kita. Contohnya :
Dari Daud. Jangan marah karena
orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang;
sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan
hijau. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan
berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan
kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan
percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. (Mazmur 37:1-5). Janji Tuhan disini ada syarat yaitu
Jangan marah karena orang berbuat jahat, Jangan iri hati kepada orang
yang berbuat curang, Percayalah kepada Tuhan, Lakukanlah yang baik, Diamlah di
negeri dan berlakulah setia, bergembirah karena Tuhan, Serahkanlah hidupmu.
Tetapi seringkali kita
menangkapnya dengan mengatakan: “Alkitab berkata bahwa Allah akan memberikan
kepadaku apa yang diinginkan hatiku. Itulah yang kupercayai. Tetapi setelah
kita baca disitu ada beberapa syarat yang harus kita lakukan. Oleh sebab itu
benar kata Firman Iman tanpa perbuatan adalah kosong. Iman dan Perbuatan dalam
hal ini tidak berbicara seperti contoh Aku yakin dapat gaji tiap bulan 1 juta
contohnya, maka saya harus
kerja satu bulan penuh “ ini bukanlah Iman karena memang itu sudah pasti.
Perbuatan disini berbicara tentang syarat yang harus kita lakukan dari setiap
Janji yang Tuhan berikan. Syarat yang paling umum dari setiap janji Tuhan
adalah Taat.
FILIPI 4:19” Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya
dalam Kristus Yesus.”
- Jika kita perhatikan ayat didalam Filipi 4:19” adalah sebuah janji yang Tuhan berikan amen. Tetapi apakah ada syaratnya untuk mendapatkan janji itu ? tentunya sudah pasti ada yaitu kita perhatikan Filipi 4:18, disini kita akan menemukan bahwa janji ini tidak diberikan kepada semua orang beriman atau orang kristiani tetapi janji itu disampaikan kepada orang Kristen yang adalah pemberi itu sendiri. Paulus percaya Allah akan memenuhi semua kebutuhan jemaat di Filipi karena apa yang telah mereka lakukan yaitu mereka mencari lebih dahulu Kerajaan Allah seperti janji Yesus di kitab (Matius 6:33)” diayat ini saya dapat rema ibaratnya ketika Tuhan mau memberkati kita Tuhan akan terlebih dahulu menguji kita apakah kita siap menerima berkat itu ? cara Tuhan menguji kita adalah lewat ketatan itu tadi. Ketika kita taat dari hal kecil Tuhan akan percayakan hal besar terjadi.Oleh sebab itu kita juga bisa menguji hati kita sendiri tentang kesiapan kita sebelum menerima berkat dari Tuhan itu sendiri. Yaitu dengan cara belajar melepaskan apa yang akan Tuhan berikan kepada kita. Apakah kita siap melepaskan berkat itu ketika Tuhan menghendaki-Nya ? karena semua yang yang berasal dari dunia hanya bersifat sementara contoh Tuhan memberkati kita dalam bentuk kebutuhan Jasmani seperti “ Harta “ Kemewahan, kekayaan financial” Pasangan Hidup atau keluarga. Kita boleh memiliki impian yang tinggi, kita boleh memiliki impian indah, kepingin sukses kepingin hidup kaya. Tetapi sebelum itu ujilah hati anda ketika anda memiliki semuanya itu siapkah anda untuk melepaskannya ? Tuhan sebenarnya tidak menghendaki hal itu anda lepaskan tetapi Tuhan hanya tidak menginginkan hal itu menjadi berhala atau kata lain anda lebih mencintai apa yang anda miliki saat ini dari pada Tuhan itu sendiri. Kalau anda saat ini masih belum mencapai apa yang anda inginkan itu karena anda belum siap untuk melepaskannya ketika anda menerima-nya. Siap dalam hal ini juga berbicara tentang kapasitas anda didalam mengontrol atau menetralisir perasaan anda baik terhadap berkat janji Tuhan itu sendiri maupun terhadap Tuhan. Karena Tuhan selalu punya rencana yang baik yaitu Tuhan tidak menginginkan berkat atau janji yang diberikan nanti menjadi maut buat kita suatu saat nanti sebab ada banyak orang salah mempergunakan berkat yang diterima bahkan berkat yang diterima menjadi salah satu penghalang untuk berhubungan kepada Tuhan.
Akibat lain daripada ketidak
taatan adalah Maleakhi 3:8-12 (
Mengenai Perpuluhan ) Allah berkata kepada umatNya bahwa mereka dikutuk karena
menahan perpuluhan, tetapi Ia berjanji kepada mereka jika mereka taat memberi
perpuluhan dan persembahan . Tuhan berjanji akan membukakan tingkap – tingkap
langit dan mencurahkan berkat kepada mereka yang taat sampai berkelimphan
bahkan janji Tuhan kepada mereka yang taat akan disebut berbahagia dan menjadi
negeri kesuakaan, Amen.
Mungkin kita taat akan
Firmannya tetapi saat kita imani salah satu janji Allah tidak terjadi karena
adanya keragua-raguan yang muncul
sehingga tampak seolah-olah Allah tak memenuhi janjiNya. Dalam keadaan
demikian, kita perlu melawan rasa ragu, menjaga dengan iman, dan tetap yakin di
dalam hati bahwa Allah selalu memenuhi janjiNya sebab Bapa kita bukanlah Bapa
pendusta (Titus 1:2)
Apakah iman seseorang bisa semakin kuat atau tidak ? Tentunya bisa.
Iman bertumbuh makin kuat
ketika memiliki banyak janji Allah dalam hidup kita, terus latih dan
diterapkan, seperti halnya otot manusia. Kita harus terus memupuk iman kita
dengan merenungkan Firman Tuhan. Kita harus terapkan iman dengan bertindak dan
bereaksi terhadap segala sesuatu sesuai Firman Tuhan. Ini termasuk saat-saat
ketika kita menghadapi berbagai masalah, kekuatiran dan kegelisahan. Allah
tidak ingin anak-anakNya kuatir tentang apapun, tetapi sebaliknya mempercayakanNya
dalam setiap situasi (Matius 6:25-34; Filipi 4:6-8;
1 Petrus 5:7). Tidak kuatir adalah satu cara
agar kita dapat menerapkan iman kita.
Apa yang harus kita lakukan
ketika kita buat permohonan sesuai janji Tuhan dan memenuhi semua syarat? Kita
harus terus bersyukur kepada Tuhan atas jawaban yang kita yakin telah kita
terima sampai hal itu terwujud. Melalui iman dan kesabaran kita mewarisi
janji-janji Allah (Ibrani 6:12).
Setan tentunya coba
mengalahkan kita dengan mengirimkan keraguan, dan kita harus sadari bahwa
pikiran kita adalah medan perang. Ketika perasaan ragu menyerang pikiran kita,
kita perlu menggantinya dengan pikiran berdasarkan janji-janji
Allah dan menyebut Firman Tuhan dengan iman. Ketika kita lakukan, Setan
pasti lari (Yakobus
4:7; 1 Petrus 5:8-9).
0 comments:
Post a Comment