SHARING CG-06 ke-II
22 Agustus 2013
22 Agustus 2013
SIKAP HATI YANG BENAR
DAN DEWASA
Hidup ini selalu
diperhadapkan dengan berbagai masalah yang berbeda-beda setiap harinya karena
Masalah adalah satu cara untuk Tuhan membuat kita menjadi pribadi yang kuat dan
dewasa.
Matius 8:5-15
Didalam ayat ini berbicara seorang perwira yang yang memiliki hamba yang sedang terbaring dirumah sakit dalam arti Hambanya itu adalah sakit.
Sakit didalam alkitab
ini ternyata tidak berbicara tentang visik yang sakit dan hamba yang dimaksud
adalah orang sekitar kita, orang – orang yang kita kenal.
Nah sakit yang
dimaksud dalam hal ini lebih mengarah kepada sakit hati, kepahitan, orang –
orang yang tertawan, orang-orang yang memiliki masalah mungkin broken home, dan
lain sebagainya.
Nah kehidupan orang
ini Tuhan ijinkan masuk kedalam hidup kita sebagai orang yang telah
dimerdekakan untuk mengarahkan mereka dan menuntun mereka. Tetapi sering kali
orang-orang yang Tuhan ijinkan masuk kedalam kehidupan kita adalah orang-orang
yang tidak kita sukai contohnya sikap mereka yang aneh, bahkan mungkin
menyakitin kita, mempermalukan kita, ataupun orang orang keras kepala dan
menyebalkan. Kenapa Tuhan ijinkan orang-orang ini kedalam hidup kita ? Karena
Tuhan mau mempercayakan sesuatu hal yang lebih besar untuk kita lakukan. Tetapi
sikap seperti apa yang harus kita miliki untuk menghadapi orang – orang
tersebut. Kita lihat dari Firman Tuhan diatas
Untuk menghadapi
orang-orang tersebut kita harus memiliki sikap hati yang benar terhadap mereka
yaitu :
- Sikap hati yang penuh kasih dan tanggung jawab. Perwira itu adalah kita
Ketika orang berlaku kasar terhadap kita, membuat kita marah, bahkan
menyakitin dan menyayat hati kita.Sebenarnya yang lebih menderita itu adalah mereka yang menyakitin kita karena mereka melakukan hal yang tidak seharusnya
berarti sedang mereka sakit dalam arti mungkin mereka dalam kepahitan. Untuk itu Firman Tuhan mengatakan kalau orang menampar pipi kirimu berilah juga pipi kananmu.
Artinya Tuhan mengingin kan kita untuk mengerti bahwa orang itu melakukan hal
yang tidak seharusnya itu karena mereka dalam masalah yang secara duniawi kita
tidak bisa melihat masalah yang mereka hadapi atau mereka sedang dipengaruhi
oleh Roh Jahat. Secara tidak langsung Tuhan menunjukkan kepada kita iniloh mereka yang sedang sakit bawalah kepada-Ku.
Nah kita yang telah dimerdekakan harus mengasihi dan melepaskan mereka
dari pikiran mereka yang tersesat.
Hal ini tidak gampang untuk mengasihi orang yang menyakitin kita, kalau
kita tidak sadar bahwa itu bukan suatu kebetulan mereka itu Tuhan injinkan masuk kedalam hidup kita
untuk mendewasakan kita supaya kita menjadi kuat dan itu adalah tanggung jawab yang Tuhan berikan. Pertanyaanya apakah kita mau mengambil tanggung jawab itu atau tidak ? Perumpamaan Petrus ketika Melihat Yesus berjalan diatas air ditengah tengah badai. Petrus berkata " kalau Engkau itu Tuhan Yesus suruh saya berjalan diatas air ini, maka saya akan berjalan " lalu Tuhan Yesus berkata berjalanlah. Petrus tidak mengatakan " Kalau engkau itu Tuhan Yesus datanglah keperahu ini. Tetapi malah sebalik dia yang mau datang kepada Tuhan Yesus walupun ditengah tengah badai tantangan harus melewati air yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Kemudian perumpamaan seorang perwira tentang hambanya yang sakit " dia berkata kepada Tuhan Yesus " aku tidak layak menerima tuan dirumahku karena aku adalah hanyalah seorang hamba. Lanjut Perwira berkata " katakan saja satu kata maka saya percaya hambaku sembuh " artinya secara tidak langsung seakan akan dia tidak mau merepotkan Tuhan Yesus untuk harus jalan menghampiri hambanya yang sakit. Jadi artinya sama dengan cerita Petrus " Kalau benar Engkau itu Tuhan Yesus, suruhlah saya untuk berjalan diatas air ini " Artinya berjalan adalah Melakukan sesuatu. secara garis besar dari cerita perwira dan petrus ini adalah seakan-akan mereka minta Tuhan Yesus untuk tidak perlu turun tangan tetapi katakan satu hal apa yang ingin saya lakukan maka saya akan lakukan.
Untuk itu kita harus meliki sikap hati yang benar dan tidak mudah
terpengaruh dengan apa yang dilihat secara duniawi yaitu dengan cara sikap hati
yang mengasihi dan mengerti bahwa Tuhan memberikan tanggung jawab itu kepada
kita untuk mereka, kita menangkan untuk Kristus.
Tidak heran kalau kita sebagai orang Kristen selalu diperhadapkan dengan
orang-orang atau situasi yang tidak kita sukai.
Karena dalam Firman Tuhan mengatakan
bahwa aku datang kedunia bukan untuk orang benar atau orang sehat melainkan aku
datang untuk orang berdosa dan sakit. Sebab tidak mungkin orang sehat
membutuhkan Dokter. Dan kita adalah Tubuh Kristus dan Roh yang ada didalam
hidup kita adalah Roh Allah. Tubuh ini hanyalah sebuah bentuk yang Tuhan pakai
untuk masuk kedalam dunia orang berdosa dan sakit. Dan lewat tubuh kita ini
kuasanya bekerja untuk menyelamatkan mereka yang tertawan dan tersesat.
Oleh sebab itu kita harus terus membangun roh kita lewat puji-pujian doa
dan sebagainya agar duniawi kita yaitu kedagingan kita tidak mempengaruhi Roh
kita dan sadar posisi kita dihapan Allah bahwa kita didunia ini bukan kita lagi
secara duniawi tetapi kita ini adalah bagian dari pada Allah dan dan kita ini
berasal dari Allah juga dan akan kembali menyatu kepada jiwa dan roh yang
semula yaitu kembali kepada Allah.
- Memilki sikap rendah hati
Ia membimbing
orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalanNYA kepada
orang-orang yang rendah hati” (Mazmur
25:9)
Kita diwajibkan untuk bawa doa terlebih dahulu dan merendahkan diri
dihadapan Tuhan dan mengakui keterbatasan kita untuk mengatasi situasi yang
sedang kita hadapi lewat orang tersebut. Dalam arti kita harus lambat untuk
berkata-kata atau bertindak dalam menghadapi situasi seperti itu. Hal Hal
seperti seperti itu harus kita hadapi dengan hati yang tenang tidak
terburu-buru seperti rajwali ditengah badai. Sebab didalam ketenangan kita terdapat
kemenangan. Kita perlu konfirmasi
kembali kepada Tuhan kira-kira apa yang Tuhan inginkan kita lakukan dengan
situasi seperti itu. Sebab apabila diperhadapkan dengan sesuatu yang kurang
baik percayalah Tuhan ingin berbicara
kepada kita lebih lagu lewat situasi tersebut untuk itu kita perlu ambil waktu
dan perlu berdoa. Contoh perwira itu, dia merendahkan diri dan mengakui dia
sebagai seorang hamba.
- Memiliki iman yang benar.
Ketika kita membawa orang atau situasi itu kedalam doa kita, kita harus
percaya bahwa doa kita akan memulihkan hidup orang itu. Yakobus 5:16b “ Doa
orang benar apabila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya.
- Memiliki Sikap Hati yang selalu Mengucap syukur, memuji dan menyembah.
Apa yang membuat kita berbeda dengan orang lain ? apa yang membuat kita
berkenan dihadapan Tuhan. Yaitu apabila kita memiliki sikap hati yang selalu bersyukur, memuji dan menyembah
Tuhan karena Tuhan itu selalu melihat
hati bukan rupa manusia tetapi iblis
melihat apa yang keluar dari diri kita untuk melakukan aksinya. Dalam arti
kita tidak boleh cepat mengeluh, lambat berkata-kata. Walaupun didalam hati kita itu berat tetapi
jangan sampai kita katakan keluar.
Karena kata-kata kita dangat menentukan langkah kita kedepannya dan
lewat kata-kata atau apa yang keluar dari diri kita Iblis akan memanfaatkan
kondisi tersebut untuk melemahkan kita karena secara tidak langsung kita memberitahukan Iblis iniloh kelemahan saya
sebab Iblis tidak bisa melihat apa yang
ada dalam hati kita karena kita ditutup bungkus dengan kuasa darah Kristus.
Tetapi bukan berarti ketika kita lagi mengalami pergumulan berat kita tidak
bisa sharing apa adanya kepada orang yang bisa kita percayai. Justru Tuhan
mengirim hamba selalu berdua-berdua tidak pernah sendirian. Gunanya supaya
ketika satu orang down orang Tuhan memakai yang satu orang lagi untuk
menguatkan orang yang lagi down.
Justru ketika kita sharing keluar kepada orang yang tepat Iblis pun
gemetar dan takut kuasanya dihancurkan.
Kepada siapakah kita harus cerita yang dimaksud Yaitu
·
Ceritakan kepada Tuhan dengan pujian-pujian dan dengan
hati yang terbuka
·
Ceritakan kepada pemimpin atau orang yang bisa Kamu
percayai Seperti kalau Privasi dan sangat rahasia kalau tidak nyaman kepada
pemimpin bisa cari orang yang mungkin dengan sesama Jenis.
Kenapa kita ceritakan karena minimal mereka akan berperang dan berdoa untuk
anda dialam Roh dan ini adalah poin yang ke-5
- Memilki sikap hati terbuka.
·
Ketika kita membuat kesalahan, jatuh, dan lain
sebagainya. Kita harus membuka hati kita kepada Tuhan dan mengakuinya
dihadapanNya.
Ketika kita terbuka terhadap Tuhan secara tidak langsung kita melepaskan
beban itu dan meletakkannya untuk Tuhan Kerjakan atau selesaikan.
·
Ketika kita ceritakan kepadapemimpin atau orang yang
bisa kita percayai seperti mungkin sesama Jenis.
lewat cerita kita iblis tahu kuasanya akan dihancurkan, Iblis tahu bahwa
dia berhadapan bukan kepada satu orang lagi. Lewat keterbukaan kita Iblis tahu
bahwa siasat yang direncanakan tidak akan berhasil karena ada orang yang
berperang bersama dengan anda.
·
Memiliki sikap hati yang mau diajar oleh Firman Tuhan.
Hati yang terbuka sperti tanah yang baik dalam perumpamaan penabur. anah yang
baik menggambarkan orang yang setelah mendengar firman, menyimpan dalam hati
yang murni dan mengeluarkan buah dalam ketekunan (Lukas 8:15)
Jauhkan pikiran dari :
Rasa Malu, Rasa tertuduh, Rasa Ego dan Rasa menganggap enteng masalah
yang ada.
Sebab pikiran kita sebagai Pusat
Perang.
Conto: Ketika kita mau terbuka yang timbul adalah kedagingan kita yaitu
rasa malu mengakui dihadapan Tuhan, Atau malu sharing terhadap orang yang bisa
kita percayai, bahkan ketika altar call dan itu berbicara kepada kita dan kita
mulai berpikir lagi akh malu nanti dilihat orang lain kita seperti ini, akh
malu nanti gua dipandang seperti itu. Tetapi hari ini saya mau mengatakan
ketika anda sharing keluar dan mau terbuka itu adalah permulaan anda untuk
melangkah menjadi dewasa didalam Tuhan..
Menjadi Dewasa.
Pepatah mengatakan
menjadi tua itu pasti tetapi menjadi dewasa itu adalah brilian.
Yohanes 1:12 berbicara tentang
anak kecil. Ketika kita percaya Yesus itu dikatakan bahwa kita anak-anak Allah.
Tetapi Roma 14:8 “ Mengatakan bahwa orang yang dipimpin oleh
Roh kudus dia adalah anak-anak Allah”.
Saudara-daudara Tuhan
mau kita supaya kita tidak lagi seperti anak – anak kecil tetapi Tuhan mau kita
mengalami pertumbuhan, mengalami kedewasaan rohani.
Kita tetap anak-anak
Allah tetapi Tuhan tidak menghendaki kita terus menjadi anak-anak Rohani tetapi
Dia menghendaki kita menjadi dewasa didalam Rohani. Asal kata daripada Rohani
adalah Roh. Dan Bapa kita adalah Roh. Dia menghendaki kita dewasa dalam Rohani
sehingga semakin serupa dengan Bapa disurga yaitu tidak lagi dipimpin
kedagingan melainkan Roh.
Kedewasaan Rohani
tidak diukur berapa lama kita melayani Tuhan, berapa tinggi jabatan kita
didalam pelayanan. Atau mungkin sejak kecil sudah menjadi orang Kristen tetapi
kedewasaan Rohani diertai dengan tanda – tanda.
Tunduk
terhadap otoritas firman Allah dengan menaatinya. Hanya dengan
taat melakukan firmanlah kita akan terus bertumbuh dan menjadi makin dewasa
dalam iman dan berbuah (Yohanes 15:7-8)
Galatia 4:1 “Artinya seorang anak
yang belum dewasa yang belum bertumbuh dalam rohani tidak beda ataupun sama
dengan orang lain walupun dia ahli waris.
“ketika orang lain
diluar dari pada Tuhan mengalami tantangan maka yang mereka lihat adalah tantangan
tersebut dan akhirnya down tetapi dewasa rohani ketika badai datang justru dia
melihat bahwa ini suatu kesempatan untuk dia semakin terbang tinggi”. Dewasa
Rohani pasti akan selalu memberikan yang terbaik sekalipun badai datang dia
akan tetap berdiri teguh.
Ada tanda –tanda
kedewasaan Rohani yang harus kita ketahui :
- Seberapa besar kita bisa menerima tanggung jawab.
Seorang yang dewasa Rohani tentunya seseorang yang bisa dipercaya dengan
perkara-perkara besar dan perkara-perkara besar selalu dimulai ketika kita bisa
dipercayakan perkara-perkara yang kecil. Amsal berkata orang yang dapat
dipercaya akan diberkati akan lebih lagii dipercaya untuk melakukan perkara –
perkara yang besar.
- Diukur bagaimana kita menjalankan tanggung jawab kita.
Sebagai seorang pelajar, sebagai seorang, seorang gembala, sebagai
seorang pekerja diperusahaan bagaimana kita menjalankan tanggung jawab kita itu
tanggung jawab sebagai jasmani. Tetapi tanggung jawab rohani yaitu apakah kita
masih memilki gairah untuk beribadah, berdoa dan memenangkan lebih banyak lagi
Jiwa untuk Kristus ketika kita dapat masalah kita ikut terbawa oleh masalah
itu.
- Diukur bagaimana reaksi kita ketika kita menerima kritikan, saran atau didikan.
Seperti seorang ayah menghajar orang yang dikasihinya. Apakah kita
kepahitan ketika kita didik? Apakah kita menjauhkan dan membenci orang yang
mendidik kita ?
- Diukur bagaimana reaksi kita ketika kita menghadapi masalah atau cobaan.
Apakah kita masih bisa bersyukur dan memuji Tuhan ketika menghadapi
masalah. Ada banyak orang ketika sedang dalam keadaan baik tidak ada masalah
sangat gampang untuk bisa bersyukur tetapi ketika menghadapi masalah,ujian, tantangan tidak
sedikit orang yang bersungut-sungut, menggerutu, semuanya tidak berkenan
dihadapan Tuhan.
”Semoga Allah yang memberikan
ketekunan dan penghiburan mengaruniai kamu sikap mental yang sama dengan yang
dimiliki Kristus Yesus.”—ROMA 15:5
0 comments:
Post a Comment